DE

Perubahan Iklim
Mengkomunikasikan Perubahan Iklim Lebih Luas Melalui Tulisan Daring

Workshop on Blogging about Climate Change (Infrastructure & Mobility), Hotel Salak The Heritage, 24-26 November 2017
Workshop on Blogging about Climate Change (Infrastructure & Mobility), Hotel Salak The Heritage, 24-26 November 2017
Site Visit Kebun Raya Bogor © FNF Indonesia, Climate Institute

Pemberitaan media cetak dan daring mengenai perubahan iklim marak ditemui belakangan ini seiring dengan dilangsungkannya COP23 Fiji pada 6–17 November 2017 di Bonn, Jerman.  Kemajuan teknologi digital dan keberagaman medium komunikasi yang hadir beberapa tahun terakhir ini menghadirkan ruang publik tidak terbatas dalam membahas masalah lingkungan.  Aplikasi medium teknologi terkini, internet dan konten tulisan yang ada di dalamnya tentu memberikan kemudahan bagi diseminasi pesan-pesan kesadaran lingkungan; pesan ini dapat disampaikan kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja.

Berangkat dari maksimalisasi teknologi digital dan minat penulisan di Indonesia, FNF Indonesia bekerja sama dengan Climate Institute menyelenggarakan Workshop Blogging about Climate Change (Infrastructure & Mobility), bertempat di Hotel Salak The Heritage, Bogor, pada 24-26 November 2017. Acara yang diikuti oleh 30 partisipan yang berasal dari beragam lokasi di Indonesia berhasil menghadirkan kekayaan isu dan perspektif terkait isu perubahan lingkungan, infrastruktur dan mobilitas di Indonesia.

Workshop on Blogging about Climate Change (Infrastructure & Mobility), Hotel Salak The Heritage, 24-26 November 2017
Suasana Workshop Workshop on Blogging about Climate Change (Infrastructure & Mobility) © FNF Indonesia, Climate Institute

Hari pertama workshop dibuka dengan perkenalan singkat mengenai FNF Indonesia dan beragam aktivitas edukasi politik yang telah dilakukan, khususnya terkait isu perubahan iklim. Selanjutnya sesi perkenalan yang dipandu oleh Fasilitator, Adhitya Lanae, mengajak seluruh partisipan untuk mengenal lebih lanjut akan minat dan latar belakang tiap partisipan. Pemutaran film dokumenter Chasing Coral menjadi aktivitas di malam hari pada hari pertama workshop. Dokumenter yang berdurasi lebih kurang 1.5 jam memaparkan dampak negatif pemanasan global pada ekosistem laut, khususnya pemutihan massif pada karang yang disebabkan kenaikan suhu air laut sebesar 1 Derajat Celcius.

Ulasan akan dokumenter dari tiap partisipan adalah sesi refleksi yang penting dalam meningkatkan kesadaran bersama akan urgensi isu perubahan iklim. Timbulnya kesadaran akan perubahan iklim dan perubahan iklim sungguh sangat diperlukan sehubungan dengan kerusakan langsung pada biota laut. Dalam sesi ini, partisipan mengemukakan pendapatnya bahwa Indonesia sebagai negara maritim seharusnya memberikan perhatian lebih pada kebijakan kelautannya. Lebih jauh lagi, pembangunan sepantasnya menyertakan perhatian khusus pada keberlanjutan ekosistem.

Workshop on Blogging about Climate Change (Infrastructure & Mobility), Hotel Salak The Heritage, 24-26 November 2017
Kebebasan Berpendapat dalam Sesi Where Do You Stand © FNF Indonesia, Climate Institute

Sesi Kebebasan Berpendapat dalam Where Do You Stand menjadi aktivitas penutup di hari pertama. Partisipan dalam sesi ini diajak untuk menggunakan hak berpendapat dan berargumentasi pada isu-isu lingkungan, ekonomi, politik, dan hak asasi manusia. Rasa saling menghormati dan terbentuknya budaya pemikiran kritis dan konstruktif selama sesi berlangsung diharapkan menjadi budaya open-dialogue yang dapat terus dikembangkan setiap partisipan.

Workshop on Blogging about Climate Change (Infrastructure & Mobility), Hotel Salak The Heritage, 24-26 November 2017
Observasi Ecodome, wahana pendidikan lingkungan di Kebun Raya Bogor © FNF Indonesia, Climate Institute

Kegiatan Site Visit Kebun Raya Bogor menjadi sesi pertama dalam workshop hari kedua. Partisipan diberikan tugas untuk mengobservasi Ecodome dan mewawancarai pengunjung Kebun Raya Bogor terkait perubahan iklim dan gaya hidup hijau, serta perkembangan infrastruktur dan mobilitas di Kota Bogor. Adapun hasil dari observasi dipaparkan setiap kelompok pada sesi presentasi di sore harinya. Sesi kedua dilangsungkan di Hotel Salak adalah presentasi singkat mengenai perubahan iklim yang dibawakan oleh Mudita, Program Assistant FNF Indonesia. Di akhir sesi, seluruh partisipan diajak untuk mengidentifikasi faktor, dampak, strategi mitigasi dan adaptasi dari kasus-kasus perubahan iklim.

Workshop on Blogging about Climate Change (Infrastructure & Mobility), Hotel Salak The Heritage, 24-26 November 2017
Sesi Penulisan dipandu oleh Narasumber Igg Maha Adi, Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) © FNF Indonesia, Climate Institute

Aktivitas penulisan yang dipandu oleh narasumber Igg Maha Adi, seorang jurnalis senior yang tergabung dalam Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) berlangsung dalam dua sesi. Di dalam sesinya, narasumber menjelaskan mengenai UNFCCC, adaptasi-mitigasi, dimensi permasalahan perubahan iklim dan lingkungan hidup, dan berbagai tips penulisan. Terkait dimensi permasalahan, disebutkan bahwa fokus pada infrastruktur menjadi penting sehubungan dengan terdampaknya kualitas dan design infrastruktur oleh perubahan iklim. infrastruktur menjadi penting karena kemaslahatan masyarakat luas pada bidang ekonomi dan sosial. Isu mobilitas juga merupakan hal yang penting sehubungan dengan akses manusia dalam melakukan pergerakan, disebutkan terdapat tiga jenis mobilitas yaitu displacement, migration, dan planned relocation.

Terkait penulisan, narasumber menyebutkan pentingnya unsur proximity atau kedekatan sebuah tulisan dengan pembaca. Artinya kejadian atau hal tesebut ada, dekat, dan dapat ditemui di kehidupan sehari-hari Indonesia. Kebebasan dan fleksibilitas pada penulisan blog adalah kesempatan yang dapat dieksplorasi, dalam hal ini maka tulisan dapat mengambil  bentuk naratif, deskripsi, eksposisi, dan opini.

Workshop on Blogging about Climate Change (Infrastructure & Mobility), Hotel Salak The Heritage, 24-26 November 2017
Sesi Jungle of Thoughts Perubahan Iklim, dipandu Adhitya Lanae © FNF Indonesia, Climate Institute

Pada hari terakhir workshop, sesi brainstorming dengan metode Jungle of Thoughts dipandu oleh Adhitya Lanae. Pada sesi terkahir ini, partisipan diajak untuk secara aktif membagikan pandangannya akan fenomena perubahan iklim. Pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang diketahui, faktor penyebab, dampak, aktor yang bertanggung jawab, dan solusi yang dapat dilakukan berhasil menghadirkan diskusi interaktif dan menciptakan komitmen partisipan dalam menanggulangi perubahan iklim.