DE

Perubahan Iklim
Pandemi: Waktu Tepat untuk Pilihan Cerdas atas Lingkungan Hidup Yang Lebih Sehat

Diskusi Daring, Jakarta, 28 Mei 2020
Webinar Smart Choice, 28 May 2020
Panelis dan Panitia Webinar Pilihan Cerdas: Perubahan Perilaku & Hak Atas Lingkungan Yang Sehat Di Tengah Pandemi Covid-19 © FNF Indonesia, Climate Institute

Ada banyak perubahan dan penyesuaian cara hidup masyarakat selama pandemi COVID-19 berlangsung, mulai dari cara bersosialisasi hingga konsumsi. Adanya kebijakan, baik di daerah dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kerja dari rumah, ataupun belajar dari rumah, secara langsung menjadikan rumah sebagai pusat aktivitas selama pandemi dan mendorong perubahan perilaku kita di rumah. Melihat banyaknya pemberitaan mengenai dampak positif yang terlihat pada lingkungan karena kebijakan PSBB, FNF Indonesia bersama dengan Climate Institute mengadakan diskusi daring "Pilihan Cerdas: Perubahan Perilaku dan Hak atas Lingkungan Sehat Selama COVID-19" untuk menggalang konsistensi gaya hidup sehat dan hijau pada generasi muda.

Pandemi yang membatasi kebebasan aktivitas, namun selalu ada cara untuk dapat terlibat nyata adalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Perubahan sikap dan gaya hidup dengan pengedepanan aspek lingkungan, baik di level individu ataupun komunitas, tentu berdampak positif pada pemenuhan hak asasi manusia atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Diskusi yang berlangsung pada Rabu, 28 Mei 2020, melalui platform konferensi daring ZOOM, menghadirkan tiga narasumber yang membahas perilaku manusia terhadap lingkungan, gaya hidup konsumsi ramah lingkungan, dan manajemen sampah domestik hingga medis.

Pembahasan mengenai pendekatan antropologis dalam merespon normalitas baru selama pandemi diberikan oleh Dr. Phil Vissia Ita, dosen dan sosio-antropolog dari Universitas Gadjah Mada. Dalam paparannya, disebutkan konsep "risk society", yang menitikberatkan pada refleksi tatanan masyarakat saat ini yang rentan akan bahaya dan pentingnya pendekatan gaya hidup berbasis lingkungan. Bahwa jika tindakan perusakan lingkungan terus dilakukan maka pada akhirnya memberikan kerusakan pada diri kita sendiri.  Paparan yang diberikan oleh aktivis lingkungan dari Ranah Bumi dan Proyek Semesta, Bukhi Prima Putri, membahas pola konsumsi dan pendekatan untuk rantai pasokan berkelanjutan di daerah perkotaan yang dapat dipelajari dari sistem pedesaan. Kelangkaan pangan menjadi salah satu sorotan, disebutkan distribusi dan kerjasama pengusaha mikro dan pertanian dapat membangun ketahanan pangan dan penting dalam lingkungan perkotaan yang berkelanjutan. Narasumber lainnya, Martika Sandra Raupu dari Inde Dou Institute, juga menyebutkan pentingnya hak atas lingkungan hidup yang sehat dan layak ditinggali. Penekanan pada pendekatan dan gaya hidup holistik dengan penerapan pengelolaan limbah rumah tangga adalah salah satu gaya hidup baru yang muncul selama pandemi dan perlu diterapkan pasca pandemi.

Diskusi ini menyepakati pentingnya kesadaran dalam memilih gaya hidup yang lebih cerdas, bahwa individu dengan pilihan cerdas di tengah pandemi COVID-19 dapat menciptakan perilaku dan gaya hidup baru yang lebih berkelanjutan untuk diterapkan pasca pandemi. Gaya hidup yang terbentuk selama pandemi telah menghadirkan kesempatan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan. Tanpa mengecilkan dampak buruk, kerugian nyawa dan ekonomi yang disebabkan pandemi ini, setidaknya ini juga menghadirkan pembelajaran penting terkait aspek lingkungan. Bahwa sejatinya, pandemi adalah sebuah kesempatan refleksi akan pentingnya kerjasama dan pemeliharaan lingkungan hidup untuk saat ini dan masa mendatang.