DE

Kebebasan Ekonomi
Nilai dan Impact dari Startup pada Pertumbuhan Ekonomi dan Sosial Indonesia

Editorial

Dunia startup adalah dunia baru bagi sebagian besar diantara kita yang mungkin baru mengenal website, internet, namun barangkali ini adalah dunia kedua bagi sebagian besar anak muda bahkan ada diantara mereka yang justru menjadi salah satu penggerak startup.

Dalam bahasa Inggris, startup berarti sebuah tindakan atau proses memulai sebuah organisasi atau usaha baru.  Ia merupakan embrio perusahaan yang belum lama berdiri dan belum lama beroperasi. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang baru didirikan atau berada dalam fase awal.

Pengertian startup mengacu pada lebih awal-awal dan mengacu pada perusahaan baru yang sedang berkembang. Mulai berkembang akhir tahun 1900 hingga tahun 2000 begitu banyak nama perushaan yang baru bermunculan dengan segala sesuatu yang berbau teknologi, web, internet dan yang terkait dengan hal tersebut.

The Rise of Start Up and Growth of Digital Technology
The Rise of Start Up and Growth of Digital Technology © Photo by Lilly Rum on Unsplash

Fenomena ini muncul sekitar tahun 1998-2000, ketika banyak perusahaan digital didirikan bersamaan. Pada masa itu banyak perusahaan sedang gencar-gencarnya membuka website pribadi, ini disebabkan oleh banyaknya orang yang melihat hal tersebut sebagai tantangan dan peluang baru.

Sedikit dari perusahaan tersebut yang masih dianggap baru dan terkait dengan akar rumput yang bisa mandiri tanpa bantuan korporasi besar. Namun, ada beberapa yang masih dianggap bisa terselamatkan dan bertahan dengan melihat beberapa hal. Hal-hal yang dipertimbangkan diantaranya adalah usia perusahaan yang masih dibawah tiga tahun; jumlah pegawai yang masih dibawah 20 orang; pendapatan kurang dari USD 100,000/ tahun; kecenderungan bereksperimen dalam bidang digital teknologi. Hal-hal tersebut adalah beberapa hal yang dianggap sebagai faktor pertimbangan relevansi sebuah startup.

Mengapa dunia digital begitu digandrungi oleh para pelaku dari generasi muda di Indonesia dan apakah penting untuk pembukaan ruang usaha yang baru?

Pembicaraan tentang startup di kalangan anak muda adalah pembicaraan tentang sesuatu yang baru dan menantang; tentang sesuatu dari dunia mimpi yang berpotensi menjadi sebuah kenyataan.

Salah satu pemegang kendali CEO Telkom Telstra Erik Meijer, dalam sebuah paparan yang disampikan dalam sebuah kesempatan menyatakan dibandingkan negara Asia Tenggara yang lain, Indonesia menempati posisi negara dengan jumlah startup tertinggi yang mencapai lebih dari 2000 startup. Dan angka dua ribu itu akan terus berkembang dan akan meluas diluar kendali kita. Berkembangnya teknologi akan semakin membuka peluang bagi para anak muda ini untuk terus berkembang yang nantinya akan semakin mendorong trend yang baru.

Lebih jauh di tahun 1998, jumlah startup yang berdiri tercatat berjumlah 992; kebanyakan adalah startup yang bergerak di bidang e-commerce, fintech, dan game. Kebanyakan para pendiri (founder) perusahaan perintis tersebut adalah anak-anak muda yang berkisar antara 25 tahun hingga 38 tahun. Mereka umumnya dikenal sebagi generasi Y, adapun startup tersebut bergerak dengan modal minim yaitu sebesar 100 juta rupiah. Dari sisi gender para pendiri masih didominasi oleh laki-laki sebesar 91,2 persen sementara pendiri perempuan berkisar pada angka 8,8 persen. Di samping itu, 62,9 persen latar belakang pendidikan pendiri adalah Sarjana.

Dengan perkembangan yang terjadi di dunia internet, pengguna jasa layanan internet pun semakin bertambah. Perkembangan media sosial dan smartphone juga mendorong peningkatan pengguna mobile games dan social games, namun ada satu tantangan yang tertinggal yang masih dianggap sebagai peluang bisnis diantaranya adalah tantangan penggunaan e-commerce yang masih rendah. Dari pengamatan ini, terlihat bahwa penggunaan kartu e-commerce masih menyimpan peluang yang cukup tinggi.

Ada beberapa jenis startup berdasarkan besaran pendanaan yang dimilikinya. Hal ini dikenal dengan istilah valuasi, secara singkat valuasi merupakan nilai dari suatu startup. Berbicara mengenai valuasi, ada beberapa tingkatan yang ramai dibicarakan publik, salah satunya adalah Unicorn. Pada umumnya, kisaran modal yang dikelola suatu startup masih berkisar pada sekitar 100 jutaan, sementara Unicorn memiliki modal yang lebih tinggi yakni lebih dari US$ 1 miliar. Di Indonesia ada beberapa startup yang sudah masuk dalam kategori Unicorn, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • GoJek merupakan Unicorn yang berkembang dibawah kepemimpinan Nadiem Makarim, pada tahun 2010 silam. Perusahan yang berada di bawah PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa merupakan startup pertama yang berhasil mencapai valuasi Unicorn. Gelar ini didapat setelah GoJek menerima kucuran dana sebesar US$ 550 juta pada Agustus 2016 dari beberapa pengucur dana seperti Formation Group, Sequola Capital India hingga Warburg Pincus. Perusahaan yang awalnya berfokus pada bidang transportasi, seperti GoRide dan GoCar, kini memiliki aneka layanan seperti GoFood, GoSend, GoMassage, dan lain sebagianya. GoJek pun kini sudah mengembangkan bisnisnya di luar Indonesia seperti Vietnam, Singapura dan Thailand.
  • Tokopedia dengan misi pemerataan ekonomi secara digital mengklaim memiliki lebih dari 90 juta pengguna aktif per bulan dan 6,4 juta penjual. Kini valuasi Tokopedia tercatat di angka US$ 7 miliar atau sekitar 99 triliun rupiah.
  • Traveloka, didirikan oleh Ferry Unardi, Deriato Kusuma, dan Albert Zhang pada tahun 2012 dengan fokus pada travel dan pemesanan hotel. Traveloka adalah startup travel Asia Tenggara pertama yang menyandang gelar Unicorn setelah meraih kucuran dari perusahaan Amerika Serikat, Expedia pada tahun Juli 2017 sebesar US$ 350 juta. Kini diperkirakan angka valuasi Traveloka adalah sebesar US$ 2 miliar hampir setara dengan Rp 28 triliun.
  • Bukalapak, Rintisan e-commerce ini didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, Fadjirin Rasyid, pada awal tahun 2010. Bukalapak mendapat gelar Unicorn dari grup Emtek dan 500 startup. Meskipunbesaran dana yang signifikan dari investor Korea Selatan, Shinhabn GIB tidak disebutkan namun tercatat meningkatkan nilai Bukalapak menjadi sekitar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp.35 trilliun.
  • Ovo, dalam sebuah acara Siberkreasi lalu, Menkominfo Rudiantara mengatakan bahwa Ovo baru saja menjadi Unicorn. Dalam acara tersebut diungkap lebih jauh kalau jasa layanan elektronik besutan Lippo tersebut mencapai nilai sebesar US$ 2,9 miliar atau sebesar Rp. 41 trilliun. Gegap gempita ini segera mendapat respon yang cukup meriah dari berbagi pihak. Semua pihak melihat apa yang menjadi berita mengenai Ovo suatu saat akan terjadi dan dialami oleh mereka sendiri. 

Dalam dunia startup ada beberapa tingkatan valuasi yang perlu dicermati. Saat ini terdapat enam sebutan dalam tingkatan valuasi perusahaan rintisan, yaitu: Cockroach, Pony, Centaurs, Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn.

Tiga tingkatan awal dari perusahaan rintisan merupakan langkah pertama dari pertumbuhan suatu startup. Pertama adalah Cockroach; sebuah peruasahaan rintisan yang sedang memulai usahanya dan sedang giat melakukan usaha promosi kepada publik. Pony adalah suatu tingkatan dengan valuasi sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp. 141 miliar. Ketika sebuah perusahaan startup berada di level ini, perusahaan tersebut memiliki tantangan untuk diperjuangkan atau malah mampu mengembangkan nilainya ke tingkatan selanjutnya, seperti Centaurs atau bahkan Unicorn.

Tahap selajutnya adalah sebuah Centaurs, dimana valuasi yang dimilikinya adalah sebesar US$ 100 juta. Berpindah pada tahap berikutnya yaitu Unicorn, sebuah perusahan dikategorikan sebagai Unicorn jika sudah masuk dalam valuasi sebesar US$ 1 milliar.

Tiga level teratas dari valuasi startup adalah Unicorn, Decacorn dan Hectocorn. Dari level Unicorn untuk naik ke level berikutnya; Decacorn dan Hectocorn, memerlukan waktu yang tidak sebentar.

GoJek, Traveloka, Tokopedia, dan BukaLapak merupakan empat perusahaan rintisan Indonesia yang telah menyabet gelar Unicorn, namun tetap belum melangkah menuju Decacorn. Untuk mencapai level Decacorn sebuah perusahaan harus memiliki valuasi senilai lebih dari US$ 10 miliar. Selanjutnya, sebuah startup disebut Hectocorn ketika sebuah perusahaan telah memiliki valuasi senilai lebih dari US$ 100 miliar. Pada akhirnya, memang menjadi Unicorn adalah sebuah pencapaian tersendiri, namun tentu masih ada potensi perkembangan dan peningkatan level valuasi yang lebih besar. 

digital economy
© Photo by Shutterstock

Perbincangan mengenai media dan perkembangan teknologi sangatlah terkait dengan dunia enterpreneneurship sehingga mengharuskan Indonesia untuk jeli dalam melihat dua hal, yaitu bonus demografi dan peluang bisnis teknologi. Daya ungkit dan telaah teknologi mendorong terciptanya banyak pekerjaan terkait dengan profesi dan budaya yang kemudian menjadi pendorong munculnya startup. Pada akhirnya, kemunculan startup menjadi penting dan seiring dengan tingginya potensi serapan jumlah tenaga kerja produktif yang dapat dimanfaatkan dari bonus demografi Indonesia.

Dalam perkembangan internet atau katakanlah melihat penetrasi internet, terselesaikannya proyek Palapa Ring pada akhir tahun 2019 semakin membuka peluang peningkatan teknologi dan ekonomi digital. Ada satu ucapan bijak yang pernah terlontar dari BJ. Habibie “hanya anak bangsa sendirilah yang dapat diandalkan untuk dapat membangun Indonesia sendiri” , tak mungkin bisa mengharapkan dari orang lain.