DE

International Academy for Leadership
Krisis Pendidikan: Tantangan dan Solusi di Era Revolusi Industri 4.0

IAF Seminar "Education in Crisis: A Liberal Way Forward", Gummersbach, 5 - 12 Mei 2019
Peserta dari berbagai negara
Peserta dari berbagai negara © FNF Indonesia

Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam menentukan kemajuan sebuah bangsa. Bangsa yang maju pastilah mempunyai sistem pendidikan yang bagus dan bisa diakses oleh semua kalangan tanpa terkecuali. Lalu bagaimana dengan sistem pendidikan di negara kita, Indonesia? Sebagai seseorang yang telah berkecimpung dalam dunia pendidikan lebih dari lima belas tahun lamanya, ada banyak hal dalam pendidikan negara kita yang masih carut marut dan perlu perbaikan di sana sini. Study komparasi terhadap permasalahan sistem pendidikan dari negara lainpun juga diperlukan agar kita bisa belajar bagaimana mereka mengatasi permasalahan tersebut.

Seminar yang diadakan oleh International Academy of Leadership (IAF) di Gummersbach, Jerman dengan tema “Education in Crisis – A Liberal Way Forward” ini mempertemukan saya dengan 20 pegiat pendidikan dengan profesi yang berbeda-beda, berasal dari 16 negara yang berbeda, tapi dengan permasalahan pendidikan yang hampir sama dengan masalah yang dihadapi Indonesia. Workshop ini seperti jawaban atas keresahan yang saya rasakan sebagai pendidik atas permasalahan pendidikan di Indonesia, karena dalam seminar dengan pendekatan partisipasi aktif dan presentasi dari peserta ini, kami menjadi paham atas berbagai kasus dan masalah pendidikan dari berbagai negara di dunia.

Hal yang menarik dari seminar ini adalah adanya preparatory online seminar, di mana calon peserta seminar mengikuti seminar dan dialog online dengan diberikan berbagai materi video mengenai berbagai permasalahan pendidikan secara umum. Preparatory online seminar ini adalah bekal untuk mengikuti seminar yang diadakan di Gummersbach. Berbagai hal didiskusikan dalam seminar interaktif ini, antara lain berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan dalam masa depan yang belum jelas, berbagai krisis dalam dunia pendidikan, serta berbagai pemikiran dan ide untuk mengatasi krisis tersebut.

Hal ini sejalan dengan workshop yang diadakan di Gummersbach sebagai kelanjutan dari fase seminar online. Dalam workshop ini, kami memperdalam apa yang sudah didiskusikan di fase seminar online. Filosofi mengenai apa itu liberalisme dan apa yang menjadi visi liberalisme dalam pendidikan untuk mempersiapkan generasi mendatang akan era revolusi industri ke 4 kami diskusikan kembali.

Lalu apa saja yang menjadi tantangan global yang dihadapi oleh dunia pendidikan sekarang ini? Berikut di antaranya, yang kami temukan bersama-sama:

  1. Korupsi dan berbelitnya birokrasi.
  2. Tidak fleksibelnya kurikulum.
  3. Lambatnya reformasi pendidikan
  4. Ketidaksesuaian antara sistem pendidikan dan kebutuhan pasar.
  5. Kurang meratanya akses untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas
Diskusi kelompok
Diskusi kelompok © FNF Indonesia
Session: Liberal education implies secular education?
Session: Liberal education implies secular education? © FNF Indonesia

Dalam permasalahan pendidikan yang universal ini, liberalis mengambil peran dalam visinya untuk memajukan kualitas pendidikan, diantaranya memasukkan nilai-nilai liberalisme dalam pendidikan yaitu, critical thinking, kompetisi dalam praktek pendidikan, meratanya akses untuk memperoleh pendidikan, kebebasan dalam memilih pendidikan, toleransi dalam keberagaman, serta banyak nilai lainnya. Selain itu berbagai kasus di berbagai negara peserta workshop mengenai bagaimana peran pemerintah dalam pendidikan juga dibahas, diantaranya mengenai pendanaan, riset, pemberian beasiswa, training, dan juga penetapan regulasi dalam pendidikan merupakan hal yang vital.

Untuk melihat langsung bagaimana sistem pendidikan di Jerman, kami berkesempatan melakukan studi ekskursi ke Munich. Di sana kami bertemu dengan para praktisi pendidikan seperti Constantin Landers, konsultan di McKinsey&Co. membahas mengenai ketrampilan masa depan dan peran universitas dalam perkembangannya; Albert Duin, anggota parlemen negara bagian Bavaria sekaligus CEO Induktor GmbH yang membahas mengenai bagaimana politik mensupport sistem keahlian ganda di Jerman; Kim Ludwig-Petsch, peneliti dari museum-museum Jerman, serta bertemu dengan Harald Gerster, kepala training vokasi di Munich. Hal yang sangat menarik adalah kunjungan kami ke sebuah sekolah menengah di Gauting, dan kami diajak melihat langsung bagaimana praktik pendidikan di sana, di mana sekolah ini sangat maju karena inovasinya dalam penggunaan teknologi dalam pendidikan.

Constantin Landers “Future Skills and the Role of Universities in Their Development”
Constantin Landers “Future Skills and the Role of Universities in Their Development” © FNF Indonesia

*Artikel ini adalah tulisan dari delegasi IAF asal Indonesia, Nanik Sri Rahmini sebagai Member of Indonesian Teacher Association.