DE

Perubahan Iklim
Arsitektur Kota Berkelanjutan Sebagai Pemenuhan Hak Lingkungan Hidup Yang Sehat

Diskusi Daring, Jakarta, 28 Juli 2020
Parking Lot Garden
Parking Lot Garden @danist07 © Photo by 贝莉儿 DANIST on Unsplash

Peran pemuda dalam situasi krisis lingkungan hidup saat ini menjadi sangat strategis, kerja kolaboratif akan sangat membantu dalam menakar permasalahan dan menemukan solusi secara holistik.

Webinar yang digagas oleh Climate Institute (CI) dan Friedrich Naumann Foundation (FNF) bekerjasama dengan Program Studi Arsitektur Fakuktas Teknik Universitas Bung Karno mengangkat tema “Perencanaan Arsitektur Kota Berkelanjutan Untuk Memenuhi Hak Atas Lingkungan Hidup yang Sehat”. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk meningkatakan kesadaran, pengetahuan dan partisipasi aktif generasi muda dalam merespon masalah perubahan iklim dengan memperhatikan adaptasi infrastruktur perkotaan. Webinar ini diselenggarakan melalui platform zoom webinar yang dihadiri oleh 111 peserta dan mendapat lebih dari 340 tayangan di halaman Facebook Climate Institute.

Dalam sesi pembukaan webinar, moderator memberikan kesempatan kepada pihak penyelenggara kegiatan untuk memperkenalkan instansi/lembaga masing-masing. Sementara itu, hadir sebagai pembicara Dr. Ir. Sudarmawan Juwono.,M.T dari Universitas Bung Karno, Rino Wicaksono dari Institut Teknologi Indonesia, Ari Mochamad dari ICLEI Indonesia dan Iwan Prijanto Green Building Council. Webinar dipandu langsung oleh Direktur Climate Institute, Putri Potabuga.

Webinar Perencanaan Arsitektur Kota Berkelanjutan Untuk Memenuhi Hak Atas Lingkungan Hidup Yang Sehat
Panitia dan Narasumber pada Webinar Perencanaan Arsitektur Kota Berkelanjutan Untuk Memenuhi Hak Atas Lingkungan Hidup Yang Sehat © FNF Indonesia, Climate Institute

Pokok pembahasan utama yang dikemukakan terkait dengan kajian akademik dan ilmiah tentang arsitektur berkelanjutan, peluang dan langkah yang dapat dijemput oleh masyarakat untuk terlibat dalam pembagunan berkelanjutan, insentif pembangunan dengan prinsip arsitektur berkelanjutan, dan konsep dan implementasi yang memungkinkan dalam pembangunan arsitektur berkelanjutan.

Partisipan yang hadir pada webinar ini dengan jumlah 111 peserta yang bertahan hingga akhir kegiatan, dan sesuai dengan target representatif dari anak muda.

Yang menarik dari proses webinar ini adalah, adanya poling yang dilakukan untuk mengetahui kecendrungan peserta terhadap tema yang diangkat, kemudian persepsi dari peserta dan tindakan apa yang akan dilakukan setelah webinar dilakukan. Dari poling sederhana ini dapat diketahui bahwa webinar berhasil memberikan kepuasan kepada peserta terhadap isu, pengetahuan baru dan semangat baru bagi anak muda untuk melakukan tindakan yang mendukung kelestarian lingkungan.

Hasil perbincangan dan kajian dalam webinar ini memberi tekanan penting bahwa setiap sektor dan disiplin keilmuan tertentu, harus mampu membuka diri untuk berkolaborasi dan berinovasi untuk melakukan gerakan yang nyata terkait hak kebutuhan atas lingkungan hidup yang sehat.

Oleh sebab itu dalam perencanaan arsitektur kota berkelanjutan membutuhkan kolaborasi antar disiplin ilmu lain untuk mendukung agar dapat memenuhi hak hidup sehat bagi seluruh warga kota. Harapan dari seluruh narasumber adalah agar pemuda menjadi aktor utama dalam menjaga, dan melestarikan lingkungan untuk kehidupan kota yang lebih baik.