International Academy for Leadership
Memahami Citra Politik Kepemimpinan
Seminar Political Leadership dilaksanakan di International Academy for Leadership (IAF) Gummersbach, German tanggal 22 Juli - 29 Juli 2018. Adapun kegiatan ini diselenggarakan dengan waktu yang cukup padat dan kooperatif antara peserta seminar dengan tim pengajar. Seminar diselenggarakan selama 8 (delapan) hari Diawal seminar ini peserta dibukakan tentang Dasar-dasar pembelajaran seminar kepemimpinan dan harapan saat mengikuti seminar ini yang dibawakan oleh seorang pembicara yang bekerja di sebuah partai Marike Groenewald.
Peserta dijelaskan tentang keunggulan/kelebihan kepemimpinan Liberal, serta pernyataan dunia terhadap anti Liberal yang dibawakan Sven Gerst salah seorang pengamat politik yang sedang mengambil kuliah Doctor of Philosophy di King’s College London.
Pada hari ketiga, Selasa 24 Juli 2018, peserta seminar masih mempelajari terhadap respon anti Liberal dan bagaimana cara kepemimpinan kaum Liberal, dan masih dibawakan oleh Sven Gerst. Selain mempelajari tentang Liberal politik, peserta seminar juga belajar tentang citra politik kepemimpinan. Sesi malam peserta seminar diruang aula mendengarkan tentang perjlanan politik dari salah satu parlemen North Rhine Westphalia, FDP di Jerman.
Pada hari selanjutnya, peserta belajar tentang teknik-teknik berkomunikasi secara umum dan mempelajari teknik berkomunikasi yang baik dalam politik secara khusus yang dibawakan oleh specialist dari salah satu partai, Lain Gill. Sementara itu, siang harinya para peserta melakukan study tour kota Jerman dengan menggunakan Bis pulang pergi dan peserta diberikan waktu untuk melihat-lihat sebuah Gereja Khatedral serta berbelanja di kota Bonn, Jerman.
Pada hari selanjutnya, peserta belajar tentang teknik-teknik berkomunikasi secara umum dan mempelajari teknik berkomunikasi yang baik dalam politik secara khusus yang dibawakan oleh specialist dari salah satu partai, Lain Gill. Sementara itu, siang harinya para peserta melakukan study tour kota Jerman dengan menggunakan Bis pulang pergi dan peserta diberikan waktu untuk melihat-lihat sebuah Gereja Khatedral serta berbelanja di kota Bone, Jerman.
Pada hari kelima ini peserta masih mempelajari teknik berkomunikasi serta peserta dapat mempraktekkan komunikasi tersebut dan berbicara satu persatu di depan. Setelah peserta seminar mengikuti beberapa sesi teori tentang liberal politik, pada hari keenam peserta dibagi beberapa kelompok untuk mempresentasikan apa yang telah diterima dari hari pertama sampai hari kelima dalam bentuk drama.
Pada hari terakhir, peserta melakukan review atas seluruh acara dari hari pertama sampai hari kelima dan memberikan masukkan terhadap seminar ini. Sesama peserta kemudian memberikan kesan dan pesan kepada peserta yang lain secara bergantian. Kegiatan pada malam harinya ditutup dengan makan malam bersama dan pemberian sertifikat kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan seminar Political Leadership.
Sebagai salah satu delegasi dari Kementererian Hukum dan HAM, saya pribadi dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang kelebihan maupun kekurangan dari partai Liberal itu sendiri. Secara Khusus pemerintahan Negara Republik Indonesia, sistem pemerintahannya menganut sistem Demokrasi. Namun sebagai peserta seminar ini saya dapat berbagi pengetahuan tentang kepemimpinan yang ada di Negara Indonesia dan beberapa Negara lainnya. Dalam seminar ini peserta bukan hanya mempelajari tentang politik saja, peserta juga mempelajari tujuan/goal sebuah organisasi dan kepemimpinan secara umum. Peserta juga wajib berperan aktif baik pribadi maupun kelompok diskusi.
Seminar ini secara umum terlaksana dengan baik dan lancar. Peserta seminar dapat mengetahui tentang politik liberal. Di dalam pelaksanaannya sarana dan prasarana seminar ini terpenuhi, baik dalam pengajaran, konsumsi, tempat tinggal dan fasilitas internet untuk peserta.Saran dari evaluasi seminar ini adalah sebaiknya kegiatan ini jadwalnya tidak terlalu padat sehingga peserta selain menerima seminar ini dapat berkunjung ke tempat-tempat atau kantor parlemen di Jerman, serta peserta memiliki waktu beberapa hari untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Jerman.
Artikel ini disusun sebagai bagian dari pertanggung jawaban kegiatan seminar IAF “Political Leadership” yang di selenggarakan di Gummersbach, Jerman. Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada tim dan pimpinan FNF di Indonesia, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti seminar ini.
*Artikel ini adalah tulisan dari delegasi IAF asal Indonesia, Marsinta Saurma Triaty yang bekerja sebagai Head of Sub Division for Multilateral Cooperation, General Secretariat of Ministry of Law and Human Rights – Republic of Indonesia.